Siswi SMP berinisial EJR (14) di Sukoharjo, Jawa Tengah ditemukan tewas di sebuah lahan kosong.
Peristiwa tersebut bermula saat EJR menawarkan dirinya di aplikasi Michat dengan tarif Rp 300 ribu per jam.
Pertemuan antara pelaku dengan korban berakhir dengan pembunuhan.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, Nanang Trihartanto (21), warga Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan siswi SMP di Sukoharjo.
Korban adalah EL, bocah 15 tahun yang masih duduk di bangku SMP.
Pelaku tega membunuh EL karena belum puas saat kencan dan ingin menguasai harta korban.
Nanang mengenal korban dari aplikasi kencan MiChat.
Ia mengaku berkencan dengan korban dengan tarif Rp 300.000 per jam.
Saat waktu kencan selesai, korban menolak melayani pelaku.
Hal itu memicu emosi pelaku yang kemudian membunuh korban dengan pisau dapur.
Korban ditemukan bersimbah darah di belakang tempat karaoke di Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (24/1/2023) dini hari.
Melansir TribunJateng.com, kelakuan bejat pelaku pembunuhan gadis MiChat di Sukoharjo Nanang Trihartanto terkuak setelah ia ditangkap polisi.
Ia tak hanya membunuh wanita yang ia setubuhi itu, namun Nanang terungkap juga menyetubuhi mertua hingga akan menjual istrinya.
Akibatnya sang istri kini harus kabur ke Kalimantan bersama anaknya.
Itu terjadi karena dirinya kabur dari rumah setelah ancaman yang diberikan Nanang kepadanya.
Nanang mengancam akan membunuh istrinya bila tidak ingin menjual dirinya.
Alhasil, ancaman tersebut membuat istri Nanang pergi dari rumah.
N kabur tanpa ada anggota keluarga yang menemani.
Dia pertama kabur ke Yogyakarta.
Namun Nanang rupanya mengetahui keberadaan N.
N kemudian dengan modal nekat dan uang seadanya kabur ke Kalimantan.
“Saya lari aja ke luar jawa. Soalnya kalau saya sembunyi di Jogja dimana gitu mesti tahu,” kata N kepada TribunSolo.com, Sabtu (28/1/2023).
“Waktu itu saya lari kardus HP saya lupa saya bawa. Dia melacak lewat IMEI. Waktu dulu di Sukoharjo,” imbuhnya.
Saat kabur ke Kalimantan, N hidup menumpang di rumah ketua RT setempat.
“Saya enggak kerja di sini. Saya ikut Bu RT. Saya ngekos di sini. Cuma momong anak saya aja saya enggak ngapa-ngapain,” jelas N.
N kini kepikiran untuk pulang ke Sukoharjo setelah Nanang kini mendekam di sel Mapolres Sukoharjo akibat perbuatan pembunuhan terhadap siswa SMP yang dilakukannya.
Kendati demikian, dirinya masih terbentur biaya kepulangan.
“Saya pribadi pengin pulang ke Jawa soalnya orang tua nyariin saya terus. Nggih jadi semua sudah bilang saya suruh pulang sudah aman,” jelasnya.
Ia ingin menemui orang tuanya dan merawat anaknya.
“Posisi lagi hamil juga. Sudah 5 bulan. Makanya saya mau pulang,” terangnya.