• Sab. Apr 20th, 2024

Jokowi Alhamdulillah Sepakbola Indonesia Tak Disanksi FIFA 1

Jokowi

Jokowi Alhamdulillah Sepakbola Indonesia Tak Disanksi FIFA

BERITA BABEPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Federasi Sepakbola Internasional FIFA tidak mengenakan sanksi terhadap sepakbola Indonesia seusai Tragedi Kanjuruhan. Hal itu tertulis dalam surat  yang diterima Jokowi.

Untuk diketahui, surat itu merupakan tindak lanjut komunikasi Jokowi dengan Presiden, Gianni Infantino, pada Senin (3/10/2022) lalu. FIFA lantas mengirimkan surat balasan ke Jokowi yang salah satunya pemberitahuan tidak adanya sanksi bagi sepak bola Indonesia.
Jokowi
“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Jokowi dalam pernyataan persnya melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/10).

Baca juga:
Pemerintah dan FIFA Akan Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia
Jokowi juga menyampaikan poin lain dalam surat tersebut. Yakni kerja sama antara pemerintah dan untuk membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia dan akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujarnya.

Kemudian, Jokowi juga menyebut bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Keduanya akan berdiskusi lebih lanjut.

“Nanti Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah,” tandasnya.

Baca juga:
Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI, Anies: Kami Percaya Pengalaman Beliau
Berdasarkan informasi terbaru, korban Tragedi Kanjuruhan mencapai 678 orang. Data itu merupakan data per hari ini pukul 15.30 WIB.

“Jumlah total korban 678 orang terdiri dari jumlah korban MD (meninggal dunia) 131, jumlah korban luka 547,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (7/10).

Dia mengatakan 547 korban luka itu terdiri atas tiga kategori, yaitu luka ringan, luka berat, dan luka sedang.

Tragedi Kanjuruhan terjadi karena kerusuhan selepas tuntasnya laga klasik antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3. Sejumlah suporter memasuki lapangan dan dijawab keras oleh petugas pengamanan yang melontarkan tembakan gas air mata ke arah tribun.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, sesaat setelah kejadian, penembakan gas air mata tersebut karena para pendukung tim berjuluk “Singo Edan” yang tidak puas dan turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Jokowi

Baca juga ya : 5 Posisi yang Mesti Diperbaiki MU di Januari 2023 Usai Dibantai Man City

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 131 orang, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.

Presiden Jokowi telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) beranggotakan 13 orang yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan didampingi Menpora selaku wakil ketua untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan dalam kurun waktu 1 bulan.

Kepolisian RI juga telah menetapkan enam orang tersangka tragedi Kanjuruhan, yang tiga di antaranya adalah personel kepolisian. Tiga tersangka lainnya dari kalangan penyelenggara pertandingan, yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ketua Panpel Arema FC, dan petugas keamanan (security officer) di Stadion Kanjuruhan.

Ada berita begini ngga bakal kapok bagi panpel panpel liga apapun, pasti musibah kmrn akan dianggap angin lalu aja,,,, indonesia gitu loh…selalu menyepelekan hal hal kecil yg bisa berakibat fatal

Baca juga ya : Cerita Pemilik Warung saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan 01 Oktober

Gak heran sih, mengingat Indonesia adalah market terbesar bagi FIFA untuk kawasan Asia. Dan turut akan ada beberapa event yang akan diadakan di Indonesia, mereka juga gak bakalan mau kehilangan momen seperti inilah pastinya. Semoga perkiraan saya salah.

Sudah ada Permen Menko PMK No3 2019 sebagai turunan dr Inpres No 1 2019 berkaitan Percepatan sepakbola Nasional, tinggal konsisten saja diimplementasikan ( yg saat ini tdk jelas progress implementasi), pasti sepakbola Indonesia bisa maju & aman dalam penyekengaraanya. Sebaiknya Inpres tsb juga dimonitor Pak Jokowi, karena nyatanya actionnya relatif minim & stagnant.

Baca juga ya : 6 Trik Sebagai obat Radang Kerongkongan Aman serta Efisien, Melakukan Perihal Berikut

Semoga dr kejadian ini bisa membuat persepakbolaan Indonesia lebih baik. Sudahlah kita tdk usah saling menyalahkan tp kita percayakan kpd seluruh pihak yg diberi tugas utk menyelesaikan kejadian ini. Belajarlah bisa saling percaya dan menghormati kpd pihak yg bertugas. Tolong jgn memperkeruh kejadian ini dgn comment yg memprovokasi. Terimakasih pak Jokowi semoga kejadian di malang bisa segera selesai

“Luka ringan 481, luka sedang 43, luka berat 23,” ucapnya.

Saat ini masih ada 60 orang masih menjalani rawat inap di rumah sakit (RS).

By Admin