• Sen. Apr 29th, 2024

Bandara Gewayantana Kembali Dibuka Usai Letusan Gunung Lewotobi

Flores Timur: Bandara Gewayantana di Desa Tiwatobi, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur kembali dibuka, Jumat pagi, 12 Januari 2024.

Bandara tersebut tutup selama dua hari yakni pada Rabu dan Kamis, 10-11 Januari 2024, imbas abu vulkanik Gunung Lewotobi.

“Pagi ini Bandara Gewayantana normal operasi mulai pukul 08.00 Wita,” ujar Kepala Kantor Unit Penyelanggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Gewayantana Puguh Lukito.

Menurutnya, pembukaan kembali operasional bandara didasari data dukung dan pengamatan secara visual di sisi udara Bandara Gewayantana Larantuka serta hasil koordinasi dengan pihak terkait yang menangani erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Bandara Frans Seda di Maumere ibu kota Kabupaten Sikka, juga berdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang membuat bandara tersebut tutup selama satu pekan, namun sudah buka kembali.

Sebelumnya, Puguh mengatakan, abu vulkanik terpantau melayang di di atas Bandara Gewayantana pada ketinggian 14.000 sampai 10.000 meter. Abu juga ditemukan di landasan. Setelah dibuka, tambahnya, Maskapai Penerbangan Wings Air melakukan persiapan untuk mengudara dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Gewayantana.

Gunung Lewotobi Erupsi, Jalan Trans Flores Diberlakukan Buka-Tutup

Polres Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memberlakukan sistem buka tutup di jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere Kabupaten Sikka dengan Larantuka Flores Timur. Hal ini dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini berstatus awas.

“Iya benar sejak kemarin sistem buka tutup sudah kami terapkan akibat erupsi Gunung Lewotobi demi keselamatan para pengendara bermotor,” kata Kapolres Flores Timur AKBP I Nyoman Putra Sandita dari Larantuka, Flores Timur, Kamis, 11 Januari 2024.

Polisi sudah menyiapkan jalur alternatif bagi pengendara bermotor baik roda empat dan dua jika kondisi tidak memungkinkan. Nyoman juga menjelaskan sistem buka tutup jalan Trans Flores itu juga dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait erupsi itu.

Berdasarkan rekomendasi usai mengalami kenaikan status dari siaga menjadi awas tidak boleh ada aktivitas di dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi. Sementara itu jalan Trans Flores yang menghubungkan Maumere dan Larantuka harus melewati zona merah yang masuk dalam radius empat kilometer dari gunung Lewotobi.
“Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura yang menjadi jalan Trans Flores merupakan jalur zona merah, sehingga jalur tersebut diberlakukan sistem buka tutup,” ujar dia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Rabu (10/1) kemarin terlalu mengimbau warga untuk meninggalkan atau mengosongkan Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pascakenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III atau Siaga menjadi level IV atau Awas.

“Untuk saat ini satu desa sektoral barat laut-utara itu harus dikosongkan. Dari peta KRB itu Desa Dulipali,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosep.

PVMBG menyatakan kenaikan status gunung sejak Selasa pukul 23.00 WITA.Secara visual selama 1-9 Januari 2024 adanya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang menunjukkan peningkatan tinggi kolom erupsi maksimum 1.500 meter dari pusat erupsi yang berada pada area sebelah barat laut-utara kawah.

Selain itu teramati sinar api dan lontaran material pijar di bagian puncak dan aliran lava di bagian rekahan berarah barat laut-utara dari puncak. Kemudian tremor menerus mengalami peningkatan amplitudo yang menunjukkan terjadinya peningkatan energi erupsi.

By Admin