• Jum. Mar 29th, 2024

14 Stadion di Indonesia yang Berstandar FIFA dan Layak Gelar Pertandingan Internasional, Nomor 1 Venue Final Piala Dunia U-20 2023!

14 stadion

14 Stadion di Indonesia yang Berstandar FIFA dan Layak Gelar Pertandingan Internasional, Nomor 1 Venue Final Piala Dunia U-20 2023!

beritababe.comSEBANYAK 14 di Indonesia yang berstandar dan layak gelar pertandingan Internasional akan diulas pada artikel ini. Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari di bahkan di dunia.

Stadion pun dibuat untuk menjadi venue para pesepakbola berdansa di atas lapangan. Namun, tidak semua yang memenuhi standar dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).

FIFA sendiri memiliki 11 standar yang membuat tersebut layak menggelar pertandingan internasional yakni:

1. Pintu masuk dan keluar harus bisa dibuka dan ditutup dengan mudah untuk memudahkan akses massuk penonton.

2. Pintu masuk dan keluar stadion wajib dirancang dengan memerhatikan aspek kemudahan setiap penonton bergerak.

3. Pintu wajib didesain yang tahan tekanan banyak orang.

4. Pintu wajib memiliki kunci tahan api.

5. Area di sekitar stadion wajib diberikan batas, seperti pagar dan tembok dengan tinggi minimal 2,5 meter.

6. Setiap wajib menyediakan pintu keluar darurat.

7. Setiap internasional dan berstandar FIFA harus memilki akses yang mudah dan dilengkapi dengan jaringan transportasi.

8. Wajib menyediakan petunjuk arah yang jelas.

9. Ruang ganti pemain atau locker room wajib dilengkapi dengan shower area dan toilet.

10. Wajib memiliki lighting dengan standar minimal 2.400 lux.

11. Wajib memiliki fasilitas media center.

Lantas di Indonesia mana saja yang sudah berstandar FIFA?

Berikut 14 stadion di Indonesia yang berstandar FIFA dan layak gelar pertandingan Internasional.

14. Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Stadion GBLA

Gelora Bandung Lautan Api merupakan salah satu yang memenuhi standar. Markas Persib Bandung ini memenuhi syarat FIFA dalam penggunaan rumput di lapangan.

Rumput yang digunakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api merupakan tipe rumput berjenis Zoycia Matrella (Linn) Merr. Rumput tersebut adalah rumput tipe kelas satu standar FIFA.

Baca juga ya : Vivo V25e Sudah Bisa Dibeli, Yuk Intip Spesifikasinya

ini berkapasitas 38.000 penonton.

13. Stadion Utama Palaran

Stadion Ulama Palaran

Selanjutnya, terdapat yang dibangun pada 2005 silam yakni Ulama Palaran. ini terletak di Samarinda, Kalimantan Timur.

Bekas markas Persisam Samarinda itu memiliki daya tampung yang mencapai 55.000 sampai 60.000 penonton. Selain itu, ini juga pernah menjadi venue untuk ajang pertandingan 8 besar divisi utama Liga Indonesia.

12. Stadion Aji Imbut

Stadion Aji Imbut

Aji Imbut merupakan markas kebanggan Mitra Kukar yang memiliki daya tampung sebanyak 35.000 orang. ini memiliki fasilitas yang memadai sehingga menjadi salah satu  bertaraf internasional.

yang terletak di Tenggarong, Kutai Kartanegara ini juga memiliki konsep ala negara di Timur Tengah.

11. Stadion Si Jalak Harupat

Stadion Si Jalak Harupat

Si Jalak Harupat menjadi salah satu di Indonesia yang dinilai memenuhi standar FIFA. Bekas markas Persib Bandung ini telah direnovasi untuk dipersiapkan Indonesia jelang Piala Dunia U-20 2023

Baca juga ya : Naiknya Asam Lambung 7 Hal Alami dan Mudah Dilakukan untuk Hentikannya

Stadion Si Jalak Harupat memiliki kapasitas 25.000 penonton. Berbagai macam fasilitas di dalam pun telah diperbaiki agar memenuhi standar FIFA untuk menjadi venue di Piala Dunia U-20 2023.

Yoesa berujar PSI sedang memastikan status keanggotaan Suprapti. Partai, kata Yosea, langsung memecat dia bila yang bersangkutan masih terdaftar sebagai anggota. “Jika benar masih tercatat, segera kami pecat,” kata Yosea.

Sejak awal, kata Yosea, PSI turut mendukung pengusutan atas hilangnga ratusan nyawa pada tragedi Kanjuruhan. PSI juga mendesak agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dijatuhi sanksi. Sebagai bentuk kepedulian, Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengangkat salah seorang anak korban tragedi sebagai anak asuh.

Sebelumnya, terdapat rekaman suara wanita yang mengaku sebagai penjual dawet di area Kanjuruhan. Dalam rekaman tersebut, wanita itu mengatakan bahwa banyak pendukung klub sepakbola Arema (Aremania) mengeroyok polisi dan memakai miras serta narkoba.

Karena rekaman itu viral, banyak Aremania yang mencoba untuk menelusuri kebenaran keberadaan wanita penjual dawet itu. Namun hasilnya nihil dan disebut hoax.

Baca juga ya : Fakta Arkeolog Turki Temukan Medali Medusa Berusia 1.800 Tahun

By Admin