Peristiwa 17 Oktober Lahirnya Prabowo Subianto
BERITA BABE – Peristiwa 17 Oktober Beberapa Lahirnya Prabowo Subianto peristiwa penting dan catatan sejarah terjadi, baik di dalam maupun luar negeri pada 17 Oktober. Salah satunya Beberapa di antaranya adalah kelahiran dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto .
Untuk mengingat ataupun menambah wawasan sejarah, Okezone merangkum sejumlah peristiwa dan kejadian penting pada 17 Oktober bersumber dari Wikipedia, antara lain:
1. Kelahiran Menhan Prabowo Subianto
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir 17 Oktober 1951. Ia adalah seorang politisi, pengusaha, dan perwira tinggi militer Indonesia.
Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam dunia bisnis, politik dan pemerintahan.
Pada 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 hingga 2024.
2. Meninggalnya Pahlawan Indonesia Mohammad Yamin
Prof Mr Mohammad Yamin, SH lahir pada 24 Agustus 1903 dan meninggal dunia pada 17 Oktober 1962.
Ia adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Mohammad Yamin juga merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah Pemuda sekaligus “pencipta imaji keindonesiaan” yang mempengaruhi sejarah persatuan Indonesia
3. Usman dan Harun dihukum gantung Pemerintah Singapura
Pada 17 Oktober tahun 1968, Usman dan Harun, anggota Korps Komando Operasi, dihukum gantung oleh pemerintah Singapura. Keduanya dituduh meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura yang padat.
4. Peristiwa 17 Oktober
Peristiwa 17 Oktober 1952 adalah peristiwa di mana KSAD saat itu dijabat A.H. Nasution dan tujuh panglima daerah meminta Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dibubarkan.
Baca juga ya : Dibocorkan Persib Bandung, Timnas Indonesia U-20 Bakal Latihan di Turki dan Spanyol
Bahkan Kemal Idris, salah satu dari tujuh panglima, pernah mengarahkan moncong meriam ke Istana dengan dalih melindungi Presiden Soekarno dari demonstrasi mahasiswa.