Halodoc, Jakarta – Dry ice adalah adalah karbon dioksida yang dipadatkan. Saat dry ice mencair, ia berubah menjadi gas karbon dioksida. Dry ice biasanya digunakan untuk menjaga agar makanan tetap dingin bila di tempatkan dalam wadah tertentu.
Meskipun dry ice bermanfaat untuk mengawetkan makanan ataupun minuman, risikonya lebih besar ketimbang es biasa. Dry ice bisa membakar kulit dan memicu radang dingin, sehingga kamu perlu mengenakan sarung tangan khusus. Informasi selengkapnya mengenai fakta dry ice yang jarang diketahui, bisa dibaca di sini!
Fakta Mengenai Ice Dry
Dry ice memiliki suhu yang sangat dingin, di mana suhunya bisa mencapai −78,5 derajat Celsius. Dry ice jauh lebih dingin ketimbang es biasa, sehingga bisa berisiko membuat kulit mengalami radang dingin.
Yuk, simak selengkapnya fakta seputar ice dry di sini!
1. Membersihkan peralatan
Dry ice bisa digunakan untuk membersihkan peralatan, terutama peralatan industri. Pembersihan menggunakan dry ice adalah proses pembersihan kering, sehingga peralatan yang mudah rusak atau pecah dapat dibersihkan dengan mudah.
Sebenarnya, dry ice digunakan pada lintas industri, mulai dari pengawetan dan penyimpanan makanan atau karbonasi minuman. Dry ice juga digunakan untuk mengawetkan spesimen dan organ di rumah sakit dan laboratorium, sampai kepada pengendalian hama.
2. Tidak menghasilkan pembuangan limbah
Membersihkan dengan dry ice tidak meninggalkan produk limbah, hanya sisa-sisa bahan asli yang tidak diinginkan dan kontaminan yang dihilangkan setelah proses pembersihan.
3. Menghilangkan mikroorganisme yang merugikan
Pembersihan dengan dry ice dapat menghilangkan bakteri seperti Salmonella dan Escherichia coli dari berbagai permukaan seperti baja tahan karat, ubin keramik, dan plastik. Ini bisa sangat berguna bagi perusahaan makanan dan minuman.
4. Tidak boleh dikonsumsi
Dry ice tidak boleh dikonsumsi. Soalnya, tidak hanya dapat terbakar secara internal, ia juga melepaskan gas saat berubah dari padat menjadi gas. Jangankan dikonsumsi, dry ice dapat menyebabkan wadah atau permukaan tempat penyimpanannya retak, dan bisa meledakkan saat disimpan dalam wadah tertutup.
Nah, bayangkan bila tertelan? Ada beberapa tanda kalau kamu keracunan dry ice, yaitu sakit kepala dan kesulitan bernapas, dan dengan paparan yang lebih besar, bisa memicu mual dan muntah.
5. Simpan di area berventilasi baik
Ice dry sebaiknya disimpan di area berventilasi baik untuk meminimalkan penumpukan karbon dioksida. Gas karbon dioksida yang disublimasikan akan tenggelam ke daerah rendah dan menggantikan udara beroksigen. Ini dapat menyebabkan mati lemas jika dihirup.
Jangan juga menyimpan dry ice dalam wadah tertutup rapat. Gas dapat menumpuk dan menyebabkan ledakan. Itulah sebabnya, ventilasi menjadi bagian penting untuk mencegah penumpukan karbon dioksida–termasuk dry ice–karena dapat berakibat fatal.
Itulah informasi mengenai dry ice. Kamu bisa mendapatkan fakta seputar kesehatan lainnya dengan cara download aplikasi Halodoc. Kalau kamu punya pertanyaan seputar isu kesehatan spesifik dan rekomendasi suplemen dan obat, tanyakan saja pada dokter lewat Halodoc ya!