2 Pekan Terendam Banjir, Warga Batanghari Tak Kunjung Terima Bantuan
Batanghari: Sebanyak 7 kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi, terendam banjir selama 2 pekan terakhir. Meski sudah lama menderita, ribuan warga belum mendapatan bantuan.
Banjir akibat luapan air Sungai Batanghari dan limpahan air dari hulu sungai, membuat puluhan desa di tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari terendam banjir.
Ribuan warga di 69 desa dan kelurahan masih belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warga berharap pemerintah segera menurunkan bantuan karena warga tidak lagi bisa bekerja akibat areal perkebunan mereka sudah terendam banjir.
“Belum ada bantuan, cuma data dari desa sudah masuk. Hanya data saja yang diambil, sudah. Bantuannya kapan? belum keluar,” ucap salah satu warga, Mahfup, Selasa, 16 Januari 2024.
Selain merendam ribuan rumah warga, air juga merendam sejumlah fasilitas umum jalan yang menghubungkam antardesa dan kecamatan sehingga aktivitas warga lumpuh total.
“Kalau memang ada bantuan, kami tunggu lah. Kalau tidak ada ya apa boleh buat,” ungkap Mahfup.
Senada, warga lainnya, Misdi, mengungkapkan untuk bertahan hidup selama banjir, sebagian warga hanya mengonsumsi makanan seadanya.
“Kalau bisa dipercepat lah bantuan pemerintah, supaya warga tidak kelaparan lagi,” kata Misdi.
Pantauan di lokasi, kondisi air di wilayah Kabupaten Batanghari saat ini tampak sudah mulai surut, namun ketinggian air yang merendam pemukiman warga masih berkisar di atas dua meter Banjir diperkirakan kembali naik, mengingat curah hujan terus mengguyur wilayah hulu sungai.
14 Kecamatan di Kerinci Jambi Terendam Banjir
Kerinci: Kabupaten Kerinci terus diguyur hujan ringan dan lebat selama dua pekan lebih belakangan. Hujan terjadi mulai dari sore hingga malam hari. Akibatnya terdapat 14 kecamatan dilanda banjir dan longsor.
Berdasarkan data Satgas Bencana Banjir Kerinci, dari 14 kecamatan, 26 desa di 9 kecamatan terdampak bencana longsor. Sedangkan banjir merendam 91 desa dengan ketinggian air bervariasi mulai dari 1 meter hingga dua meter.
Intensitas hujan yang tinggi juga membuat meluapnya Sungai Batang Merao dan sejumlah anak sungai lainnya. Walaupun air sempat surut namun setelah diguyur hujan air kembali naik dan menggenangi perumahan warga.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir juga membuat akses di sejumlah jalan protokol terputus karena tergenang banjir dan tertimbun longsor.
“Banjir kali ini juga merusak sejumlah fasilitas umum di antaranya 19 unit jembatan, 5 unit fasilitas kesehatan dan 49 fasilitas pendidikan,” ucap Komandan Satgas Bencana Kerinci Letkol Inf Andy Irawan, Senin, 15 Januari 2024.
Pemerintah Kabupaten Kerinci telah menetapkan status tanggap darurat bencana dan untuk membantu warga yang terdampak banjir maupun longsor berbagai jenis bantuan terus disalurkan.
Selain bantuan sembako, Pemkab Kerinci juga telah menyiagakan 13 alat berat di daerah rawan longsor dan untuk menormalisasi Sungai Batang Merao.