• Sab. Sep 20th, 2025

Beritababe

Nyok Baca Berita Dari Babe DIjamin Aktual Gak Boong

Jampidsus dan Kasus Besar yang Tangani: Di Balik Ketatnya Pengawalan TNI 2025

Jampidsus

Berita Babe /Jakarta, 5 Agustus 2025 — Sorotan publik kembali tertuju pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, usai pengamanan ekstra ketat terlihat di rumah dinasnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sekitar 10 personel TNI bersenjata laras panjang tampak berjaga, menyulut spekulasi tentang potensi ancaman terhadap sang jaksa. Namun, Kejaksaan Agung memastikan bahwa penjagaan tersebut merupakan bentuk implementasi dari Nota Kesepahaman antara Jaksa Agung dan Panglima TNI.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menegaskan bahwa pengamanan tersebut bukan hal baru. “Itu sudah sesuai MoU antara TNI dan Kejaksaan, dan merupakan bagian dari pengamanan rutin terhadap pejabat yang menangani kasus-kasus korupsi kelas berat,” ujarnya pada Senin (4/8/2025).

Penjagaan ini menjadi krusial, apalagi setelah insiden penguntitan terhadap Febrie pada Mei 2024. Dua anggota Densus 88 diduga mengikuti Jampidsus di sebuah restoran di Jakarta Selatan. Mereka kemudian diamankan oleh Polisi Militer dan sempat terjadi ketegangan di Gedung Kejaksaan Agung. Meski akhirnya dilepas, kejadian itu memperkuat alasan perlunya pengamanan ekstra bagi Febrie.

Kasus-Kasus Kakap di Tangan Jampidsus

Febrie Adriansyah bukan sosok sembarangan. Pria kelahiran Jakarta, 19 Februari 1968, ini telah menapaki karier panjang di institusi kejaksaan sejak 1996. Dalam posisinya sebagai Jampidsus sejak Januari 2022, ia telah menangani berbagai kasus mega korupsi yang melibatkan pejabat tinggi negara, taipan, dan perusahaan besar.

  1. Korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Salah satu kasus yang paling menyita perhatian publik adalah dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah. Nilai kerugian negara mencapai Rp300 triliun. Dalam kasus ini, sebanyak 22 tersangka telah ditetapkan, termasuk pejabat Dinas ESDM Provinsi Bangka Belitung, Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, serta beberapa direktur PT Timah.

Beberapa vonis penting telah dijatuhkan, seperti:

  • Suwito Gunawan alias Awi (PT SIP): 16 tahun penjara, denda Rp1 miliar, dan uang pengganti Rp2,2 triliun.
  • Robert Indarto (PT SBS): 18 tahun penjara, denda Rp1 miliar, dan uang pengganti Rp1,92 triliun.
  • Kwan Yung alias Buyung (kolektor bijih timah): 10 tahun penjara dan denda Rp750 juta.
  1. Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak PT Pertamina Patra Niaga Kasus besar lainnya adalah dugaan korupsi tata kelola minyak yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga, dengan nilai kerugian negara sekitar Rp193 triliun. Salah satu tersangka utamanya adalah taipan minyak Riza Chalid. Namun, hingga kini Riza belum memenuhi panggilan penyidik dan diduga berada di Malaysia.
  2. Dugaan Korupsi Chromebook di Kemendikbudristek Kasus lain yang saat ini tengah ditangani adalah dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2020-2021. Empat tersangka telah ditetapkan, termasuk dua pejabat setingkat direktur serta dua mantan staf menteri.

Kejaksaan juga sedang menelusuri keterkaitan proyek ini dengan investasi Google (pemilik sistem operasi Chromebook) di Gojek, perusahaan yang didirikan oleh Menteri Nadiem Makarim.

Mengapa Butuh Pengamanan Khusus?

Penanganan kasus bernilai triliunan rupiah membuat ancaman terhadap Jampidsus tidak bisa dianggap enteng. “Risiko tinggi, maka pengamanan juga harus tinggi,” ujar Anang. MoU antara Kejaksaan dan TNI, serta penguatan lewat Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2025, menjadi payung hukum pelibatan militer dalam perlindungan jaksa.

Pengamanan oleh Polisi Militer TNI merupakan bagian dari sinergi antar-lembaga, sekaligus menjadi bukti bahwa negara serius memberantas korupsi kelas berat. Apalagi beberapa tersangka merupakan individu yang memiliki jaringan politik dan ekonomi kuat.

FAQ (Pertanyaan Umum)

  1. Siapa Febrie Adriansyah? Febrie adalah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus sejak Januari 2022. Ia dikenal berani menangani kasus-kasus korupsi besar.
  2. Mengapa rumah Jampidsus dijaga TNI? Karena potensi ancaman terhadap dirinya sangat tinggi akibat kasus-kasus besar yang ia tangani. Pengamanan ini merupakan bagian dari MoU antara Kejaksaan dan TNI.
  3. Apa saja kasus besar yang ditangani Febrie?
  • Korupsi PT Timah (Rp300 triliun)
  • Korupsi Tata Kelola Minyak (Rp193 triliun)
  • Dugaan korupsi Chromebook di Kemendikbud
  1. Apakah pengawalan ini melanggar hukum? Tidak. Pengamanan dilakukan sesuai Perpres dan MoU resmi antar-institusi.
  2. Apakah Febrie pernah diancam? Ya. Ia pernah diikuti oleh dua anggota Densus 88, yang kemudian diamankan oleh Polisi Militer.

Kesimpulan

Jabatan sebagai Jampidsus tidak hanya sarat tanggung jawab, tetapi juga berisiko tinggi. Dalam diri Febrie Adriansyah, publik melihat sosok jaksa yang berani dan tak kenal kompromi dalam memberantas korupsi. Penanganan kasus bernilai ratusan triliun rupiah yang ia emban menuntut perlindungan maksimal, termasuk dukungan dari aparat militer.

Di tengah spekulasi dan isu yang terus bergulir, publik berharap Kejaksaan Agung tetap teguh pada jalur hukum dan transparansi. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum kini berada di pundak orang-orang seperti Febrie, yang harus melangkah dengan penuh keberanian dan integritas tinggi.

URL Artikel:
https://beritababe.com/jampidsus-dan-kasus-besar-yang-tangani (Unsur pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang tindak pidana khusus, bertanggung jawab kepada Jaksa Agung)

Kunjungi berita terkini lainnya di Berita Babe

By Admin