Memahami hubungan antara kelangkaan dengan permintaan dan penawaran
Belakangan ini, kondisi kasus Covid-19 di sejumlah wilayah Indonesia cukup tinggi, ya. Akibatnya, banyak masyarakat yang terpapar virus tersebut yang tidak dapat dihindari, termasuk di Jakarta. Peristiwa pandemi ini menyebabkan persediaan kesehatan mengalami kelangkaan loh, terutama vitamin dan masker.
Kelangkaan adalah istilah umum dalam ilmu ekonomi. Istilah kelangkaan ini biasanya merujuk pada tidak adanya persediaan barang yang dicari. Jadi kelangkaan adalah terbatasnya sumber daya, sehingga mengakibatkan kebutuhan manusia yang tidak tercukupi. Dalam pengertian lain kelangkaan sebagai suatu kondisi ketika manusia memerlukan sesuatu, maka dibutuhkan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya. Jadi terdapat kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Kelangkaan ini timbul karena adanya kebutuhan manusia yang bertambah yang mengakibatkan sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Yuk cari tahu apa yang dimaksud dengan kelangkaan !
Apa itu Permintaan dan Penawaran
Teori ini didasarkan pada dua hukum yang terpisah yaitu hukum permintaan dan hukum penawaran. Kedua hukum ini akan mempengaruhi harga barang sesuai dengan pasar. Kemampuan manusia untuk melakukan permintaan terhadap barang dan jasa sangatlah terbatas. Keterbatasan manusia dalam melakukan permintaan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain :
1. Harga Barang
Harga suatu barang akan mempengaruhi banyaknya jumlah barang yang diminta. Jika harga barang naik maka jumlah barang yang diminta berkurang dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah baang yang diminta bertambah banyak
2. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan yang diperoleh oleh seseorang akan sangat mempengaruhi permintaan barang. Jika pendapatan rata-rata setiap orang naik maka akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta bertambah. Sebaliknya apabila pendapatan turun atau tidak memiliki pendapatan maka akan sangat mempengaruhi berkurangnya jumlah barang yang diminta.
3. Selera Masyarakat
Selera sangat mempengaruhi permintaan seseorang. Apabila orang tersebut sangat menyukai suatu barang, walaupun harga barang tersebut mahal maka pembeli tidak menghiraukan adanya kenaikan harga. Apabila selera masyarakat terhadap barang tersebut rendah maka permintaan barang tersebut juga rendah
4. Kualitas Barang
Setiap orang menginginkan barang yang berkualitas. Sehingga kualitas ini sangat mempengaruhi permintaan. Jika kualitas barang bagus dan harga barang tersebut lebih mahal sedikit dari barang lain yang sama masyarakat lebih memilih membeli barang tersebut. Sebaliknya jika kualitas barang jelek maka permintaan terhadap barang akan berkurang.
5. Harga Barang lain
Banyak sedikitnya jumlah barang yang dimana biasanya dipengaruhi juga oleh harga barang lain. Apabila harga kopi lebih mahal dari harga teh, maka masyarakat cenderung membeli teh. Akan tetapi kalau harga kopi lebih murah dari teh bagi mereka yang uangnya terbatas maka masyarakat akan membeli kopi yang merupakan pengganti teh
6. Jumlah Penduduk
Jumlah anggota keluarga akan sangat mempengaruhi jumlah permintaan. Begitu juga dengan bertambahnya jumlah penduduk suatu negara maka akan sangat mempengaruhi permintaan terhadap barang.
7. Ramalan Masa Depan
Pada saat krisis ekonomi, harga barang cenderung berubah-ubah bahkan cenderung naik. Masyarakat akan menambah permintaan terhadap barang kalau diperkirakan harga barang tersebut di masa yang akan datang akan naik. Akan tetapi apabila keadaan perekonomian negara sudah semakin membaik, maka harga cenderung turun dan masyarakat menahan diri untuk mengurangi permintaan terhadap barang.
Hukum permintaan berlaku ketika suatu harga barang turun, maka jumlah permintaan pun akan naik. Sebaliknya, ketika harga barang yang diminta naik, maka permintaan akan turun. Permintaan meningkat ketika harga suatu produk produk rendah, maka jumlah produk yang diminta akan bertambah. Permintaan menurun ketika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang diminta akan menurun.
Namun, hukum penawaran berkebalikan dengan hukum permintaan. Hubungan antara harga dan jumlah disebut dengan penawaran. Hukum penawaran berlaku saat harga barang meningkat maka akan mendorong meningkatnya penawaran suatu barang, begitupun sebaliknya. Jadi hukum penawaran yaitu apabila harga sesuatu barang meningkat, maka produsen akan meningkatkan jumah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen cenderung akan mengurangi jumlah barang yang dijual.
Tinggi rendahnya jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari harga barang. Apabila harga barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan cenderung bertambah, dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang yang ditawarkan cenderung berkurang. Dapat dikatakan ketika harga cendurung mengalami kenaikan, maka penjual ingin mendapat keuntungan yang lebih besar. Karena itu, penjual berupaya untuk menjual lebih banyak barang supaya keuntungan yang didapat lebih banyak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan penawaran, antara lain sebagai berikut.
1. Biaya Produksi
Untuk menghasilkan suatu barang diperlukan biaya produksi. Tinggi rendahnya biaya produksi yang dikeluarkan akan menentukan pula harga barang. Bila biaya produksi tinggi maka produsen akan mengurangi jumlah produksi barang dan akibatnya penawaran berkurang. Sebaliknya jika biaya produk murah akan semakin banyak barang hasil produksi dan penawaran akan bertambah.
2. Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang akan mempengaruhi jumlah dan kualitas barang hasil produksi. Semakin tinggi teknologi yang digunakan dalam produksi barang maka kualitas dan jumlah barang hasil produksi bertambah dan ini berpengaruh pada naiknya jumlah penawaran.
3. Harapan Akan Mendapatkan Laba
Dengan harapan memperoleh keuntungan atau laba yang banyak maka produsen berlomba untuk meningkatkan produksinya, serta memperluas dan mengembangkan usahanya guna memperoleh keuntungan yang besar.
Faktor-faktor Non Ekonomi, faktor nonekonomi seperti, bencana alam, larangan impor, dan kebijakan pemerintah, akan sangat berpengaruh pada penawaran.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kelangkaan
Perbedaan Letak geografis
Perbedaan Letak geografis dapat menjadi penyebab kelangkaan sumber daya ekonomi. Seperti pada daerah yang memiliki tanah subur dengan tanah yang tidak subur, hal ini terdapat perbedaan dimana sumber daya di daerah yang tidak subur tanahnya lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi.
Pertumbuhan Penduduk
Seperti yang diketahui bahwasannya penduduk di muka bumi terus bertambah. Penambahan populasi pun mempengaruhi kebutuhan yang tadinya lebih sedikit menjadi lebih banyak setiap harinya. Sumber daya ekonomi yang merupakan kebutuhan umum manusia akhirnya semakin menipis dan bahkan bisa mencapai level kelangkaan.
Keterbatasan Kemampuan Produksi
Keterbatasan produksi menjadi salah satu kendala dalam terjadinya kelangkaan. Dalam memproduksi suatu barang sangat berpengaruh pada sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
Bencana Alam
Jika pada suatu daerah terjadi bencana alam maka sumber daya yang diproduksi atau diambil dari tempat tersebut akan mengalami kelangkaan. Hal ini terjadi karena penurunan jumlah produksi atau bahkan hilang semuanya. Oleh karena itu, bencana alam dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi adanya kelangkaan sumber daya ekonomi.
Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi di setiap negara selama ini tidak sama. Negara-negara maju seringkali memiliki penguasaan teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan negara berkembang.
Kemajuan perkembangan teknologi akan mempengaruhi kemampuan suatu negara menyediakan sumber daya yang dibutuhkan masyarakatnya. Teknologi tinggi yang dihasilkan oleh negara-negara maju dapat memenuhi kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan negara yang tingkat teknologinya rendah. Artinya, perkembangan teknologi yang lambat di sebuah negara bisa memicu kelangkaan suatu sumber daya ekonomi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Contoh Permintaan dan Penawaran Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pada saat awal tahun ajaran, harga buku di pasaran mengalami kenaikan karena dipicu oleh banyak permintaan terhadap buku tersebut. Kita sangat membutuhkan buku, sehingga kalian tetap akan membelinya walau dengan harga yang mahal. Begitu juga sebaliknya apabila harga buku tersebut turun dari harga biasanya, maka jumlah buku yang ingin dibeli oleh masyarakat akan tetap banyak.
Jadi dapat disimpulkan jumlah barang yang ingin dibeli oleh masyarakat tergantung dari kebutuhan masyarakat terhadap suatu barang.
Upaya Pemerintah Menstabilkan Harga Barang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat koordinasi rutin stabilisasi harga bahan pangan pokok dan ketersediaan dalam rangka menghadapi bulan puasa, lebaran dan natal. Rapat yang melibatkan beberapa kementerian terkait tersebut berlangsung di Gedung A.A. Maramis, Jakarta pada Rabu (10/7).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, terjadi kenaikan harga bahan pangan yang cukup signifikan. “Cabai rawit pada minggu kedua Juni naik mencapai 63,3 persen dari harga Rp27.000 per kilogram sekarang menjadi Rp. 41.000 per kilogram. Bawang merah naik 49,08 persen dari Rp32.421 per kilogram menjadi Rp. 48.213 per kilogram, daging ayam dari Rp28.000 per kilo gram menjadi Rp34.000 per kilogram, serta telur ayam ras dari Rp18.211 per kilogram naik 9,2 persen menjadi Rp19.108 per kilo gram,” jelas Hatta Rajasa.
Dengan lonjakan harga tersebut, pemerintah akan melakukan langkah-langkah antisipatif, antara lain memberikan izin impor cabai dan bawang, mempercepat pemasukan daging impor sebanyak 3.000 ton ke dalam negeri melalui pesawat terbang dan kapal laut, serta melakukan upaya agar pakan ternak menjadi lebih murah (untuk daging ayam dan telur ayam ras). Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga dan meredam lonjakan harga pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sementara, untuk stok beras, pemerintah menyatakan bahwa stok dalam negeri aman hingga 12 bulan ke depan, yaitu sebesar 2,9 juta ton. Dengan jumlah stok tersebut, Badan Urusan Logistik (Bulog) memiliki kemampuan untuk melakukan intervensi pasar melalui operasi pasar.(fg)
Jadi Sobat Pintar sekarang sudah tahu ya apa yang menjadi hubungan antara kelangkaan dengan permintaan dan penawaran.
Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa.
Writer: Nelis
Editor: Nur Lailatul Maghfiroh
BACA LAINNYA :