Beritababe – Doha / Gaza / Tel Aviv – 17 Juli 2025 – Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat kembali mempersiapkan usulan Gencatan Senjata Gaza ketiga untuk konflik Gaza, yang telah berlangsung sejak Oktober 2023. Negosiasi ini berfokus pada penyesuaian zona penarikan militer dan mekanisme pertukaran tahanan, dengan harapan dapat menghentikan gelombang kekerasan dan krisis kemanusiaan yang makin memburuk.
Detail Proposal Gencatan Senjata Gaza: Zona Penarikan & Pertukaran Tahanan
Menurut laporan Axios via Reuters, negosiator yang bertemu sejak 6 Juli di Doha mengusulkan agar pasukan Israel melakukan penarikan ke 1,5 km dari zona sempadan Gaza–Mesir, bukan lagi 5 km seperti sebelumnya Reuters. Perubahan ini diharapkan dapat mengakomodasi tuntutan Hamas yang ingin pasukan mundur hingga posisi sebelum Gencatan Senjata Gaza pertama, sehingga lebih realistis dan diterima kedua belah pihak.
Mekanisme pertukaran tahanan juga diubah rasio yang awalnya memfavoritkan Israel (lebih sedikit tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel) kini disesuaikan agar lebih adil bagi kedua pihak .
Peran Mediator & Profesional Diplomasi
Usulan ini disusun bersama oleh Qatar, Mesir, dan AS, di bawah pengawasan tim negosiator yang bertemu langsung dengan pejabat tinggi Hamas dan Israel. Perdana Menteri Qatar dijadwalkan bertemu dengan delegasi Hamas pada hari Sabtu untuk meninjau persetujuan akhir .
Baru-baru ini, Presiden Donald Trump juga terlibat dalam diskusi informal dengan Emir Qatar, menunjukkan bahwa gencatan ini juga mendapat dukungan dari Gedung Putih .
Latar Belakang Kekerasan Terkini
Gencatan yang dijalankan awal tahun ini runtuh pada 18 Maret ketika serangan udara Israel menewaskan lebih dari 400 warga sipil Palestina . Konflik berkepanjangan ini telah menimbulkan lebih dari 58.000 kematian di Gaza, menurut sumber Kementerian Kesehatan setempat . Displacement massal, kekurangan pangan dan obat, serta tuduhan pelanggaran HAM internasional masih terjadi setiap hari.
Tantangan Kesepakatan
Usulan Gencatan Senjata Gaza ini berhadapan dengan tantangan besar:
- Israel masih ingin menjaga kontrol militer untuk jangka panjang.
- Hamas menuntut penarikan pasukan sepenuhnya hingga ke batas pra-gencatan.
- Mekanisme pengawasan dan verifikasi dari pihak ketiga belum pasti dijamin.
- Tekanan domestik di Israel dan Palestina dapat menghambat perjanjian, terutama jika ada insiden keamanan kecil selama dialog berlanjut.
Potensi Dampak Global Gencatan Senjata Gaza
Jika disetujui dan ditegakkan, gencatan ini dapat:
- Meredam kekerasan di Gaza selama minimal dua bulan.
- Memfasilitasi distribusi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
- Mengurangi tekanan internasional terhadap Israel.
- Meringankan beban rakyat Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan akses dasar.
Namun, jika gagal, siklus kekerasan akan kembali, dan krisis kemanusiaan bisa lebih dalam.
Proposal Gencatan Senjata Gaza yang melibatkan pengurangan zona militer dan pertukaran tahanan ini mencerminkan kompromi pragmatis antara tuntutan kedua belah pihak. Keputusan final ada pada delegasi Hamas yang akan bertemu di Doha. Dunia kini berharap agar langkah ini menjadi kesempatan nyata untuk menghentikan penderitaan warga Gaza yang sudah terlalu lama ikut menjadi korban konflik berkepanjangan.