Beritababe – Diplomasi Global Taipei–Asunción, 15 Juli 2025 – Presiden Taiwan, Lai Ching-te, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Paraguay pada Agustus 2025 sebagai bagian dari strategi memperkuat diplomasi global Taiwan. Kunjungan ini tidak hanya penting secara bilateral, tetapi juga menyimpan implikasi geopolitik yang luas, terutama dalam konteks ketegangan antara Taiwan, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Paraguay merupakan salah satu dari sedikit negara di dunia yang masih mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Dalam iklim politik internasional yang semakin terpolarisasi, langkah Taiwan ini merupakan bagian dari upaya aktif untuk menjaga eksistensinya di kancah diplomasi global.
Hubungan Diplomatik Taiwan–Paraguay: Pilar Strategis di Amerika Latin
Hubungan diplomatik antara Taiwan dan Paraguay telah berjalan lebih dari enam dekade. Paraguay menjadi sekutu penting Taiwan di Amerika Latin, terutama dalam memperjuangkan pengakuan internasional. Kunjungan Presiden Lai diperkirakan akan memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor seperti pendidikan, pertanian, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur.
Presiden Paraguay, Santiago Peña, telah mengonfirmasi undangan resminya dan menyatakan bahwa Paraguay berkomitmen untuk tetap menjaga hubungan diplomatik dengan Taiwan, meskipun menghadapi tekanan dari Tiongkok. Langkah ini memperkuat posisi Taiwan dalam jaringan diplomasi global sebagai mitra yang bernilai strategis.
Transit di AS: Simbol Diplomasi Global Taiwan yang Sensitif
Salah satu elemen yang paling disorot dari rencana kunjungan ini adalah kemungkinan transit diplomatik Presiden Lai di Amerika Serikat, baik saat berangkat maupun kembali dari Paraguay. Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi, pemerintah Taiwan tidak membantah spekulasi tersebut.
Transit ini dapat menjadi simbol penguatan hubungan tak resmi Taiwan–AS, sekaligus menunjukkan keberanian Taiwan dalam memperluas diplomasi global-nya. Namun, hal ini tentu berisiko memicu respons keras dari Beijing, yang memegang teguh kebijakan “Satu Tiongkok” dan menolak pengakuan internasional atas Taiwan.
Isu Global: Taiwan dalam Pusaran Geopolitik Internasional
Kunjungan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, menempatkan Taiwan sebagai titik krusial dalam konstelasi diplomasi global. Taiwan terus berusaha memperluas jaringan diplomatiknya, dengan mengirimkan delegasi ke berbagai negara dan menandatangani kerja sama internasional.
Sebaliknya, Tiongkok gencar mendorong negara-negara agar memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan dengan tawaran insentif ekonomi dan bantuan pembangunan. Ini membuat langkah Taiwan dalam memperluas diplomasi menjadi tantangan yang tidak mudah.
Dampak Strategis dan Signifikansi Diplomasi Global Taiwan
Kunjungan Presiden Lai ke Paraguay tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga membawa pesan kuat bahwa Taiwan tetap menjadi pemain aktif dalam diplomasi global. Keberanian Taiwan menjaga aliansi di Amerika Latin dan kemungkinan transit di AS menunjukkan strategi diplomasi tinggi yang berani dan penuh perhitungan.
Kehadiran Taiwan di Amerika Selatan membuka jalan bagi negara-negara lain yang mempertimbangkan hubungan resmi dengan Taipei, serta memberikan alternatif strategis bagi Barat untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.
Taiwan dan Masa Depan Diplomasi Global
Kunjungan kenegaraan ini mencerminkan bahwa Taiwan tidak tinggal diam di tengah tekanan internasional. Sebaliknya, Taiwan semakin proaktif memperkuat diplomasi global-nya untuk mempertahankan eksistensinya sebagai entitas berdaulat yang dihormati.
Dunia kini menyaksikan bagaimana strategi diplomasi Presiden Lai Ching-te akan memengaruhi lanskap geopolitik global—apakah akan memperkuat posisi Taiwan, atau justru menjadi pemantik eskalasi baru di kawasan Indo-Pasifik.