9 Kenyataan Menarik Kebudayaan Suku Batak
Suku Batak sebagai suku bangsa paling besar ke-3 di nusantara yang asal dari Sumatera Utara. Hidup di pegunungan, beberapa orang Batak biasanya memiliki agama Kristen Katolik, Kristen Protestan, Islam, keyakinan tradisionil Ugamo Malim, serta keyakinan animisme. Di buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya yang dicatat oleh Pram, diulas info perihal beberapa suku bangsa yang ada pada dunia, diantaranya ialah Suku Batak. Berikut beberapa kekhasan dan kebudayaan Suku Batak yang penting Anda kenali.
Tujuh belas ribu lebih pulau di Indonesia, menaruh keanekaan etnis, suku, bahasa serta kebudayaan yang kaya. Diantaranya merupakan Suku Batak yang ada pada Propinsi Sumatera Utara. Sejauh ini orang memandang Suku Batak sama secara bernada besar serta sikap blak-blak-kannya. Serta itu kerap disalah-pahami lewat wadah film yang berisi satu diantaranya personalitasnya bersuku Batak serta melukiskannya dengan logat yang “kebatak-batakkan” meski sebenarnya jatuhnya kelewatan.
Jadi anak suku asli Batak yang tumbuh-besar dari lingkungan keluarga Batak, saya senang ketawa menyaksikan sejumlah film yang mencitrakan sifat Batak dengan alokasi yang tak tepat. Sebenarnya masihlah banyak kekhasan dan beberapa hal menarik dari kebudayaan suku Batak yang jika dipertimbangkan lebih asyik untuk dikulik serta penuh data pula.
1. Sama Seperti Suku Jawa, Batak pula mempunyai Beberapa Sub Suku
Jika Suku Jawa yang kita mengetahui sendiri bervariasi, diperbedakan dari wilayah aslinya, seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo dan Malang yang kendati pun secara kesukuan sama akan tetapi mempunyai ketidakcocokan baik dari sisi bahasa, rutinitas ataupun budaya. Demikian pula dengan suku Batak yang miliki sejumlah sub, ialah Suku BatakĀ Batak Toba, Batak Karo dan Batak Simalungun.
2. Menikah dengan Pariban (Keponakan)
Ada nama pada suku Batak, pariban (keponakan) ialah rokkap (jodoh). Keponakan di sini bukan asal-asalan ponakan sebab tidak seluruhnya keponakan dapat menikah. Ponakan yang diartikan merupakan, bila Anda wanita, Anda dapat menikah dengan anak laki laki dari adik perempan ayah. Sedang bila Anda laki laki, Anda dapat menikah dengan anak wanita dari adik laki laki ibu.
3. Martarombo
Orang Batak puas martarombo alias berbicara serta melacak interaksi saudara satu sama yang lainnya . Sehingga, umpamanya di saat berjumpa sama orang, hal yang umum ditanya yaitu marganya apa, selanjutnya akan tetap berusaha cari pertalian pertalian dengan marganya sendiri. Yang berlangsung yakni akan ada selalu jalinan saudara apabila sama-sama orang Batak berbicara.
4. Tuhor
Tuhor maknanya uang untuk “beli” wanita sewaktu bakal dilamar oleh lelaki. Uang tuhor berikut sedianya yang bisa jadi cost pernikahan, beli kebaya pengantin wanita, kepentingan pernikahan yang lain, semuanya terkait kesepahaman faksi keluarga laki laki dan wanita. Besarnya tuhor terkait tingkat pendidikan sang wanita, bertambah tinggi pendidikannya atau juga posisi kerjaannya karena itu lebih besarlah tuhor. Buat sejumlah besar orang Batak masih yang menggenggam etika masalah ini acapkali masih tetap dilaksanakan. Tetapi buat orang Batak yang semakin lebih moderat sudah tak mempersoalkan tuhor kembali. Bila sama holong (cinta) ya tidak harus dipersulit.
5. Mandok Hata
Jadi berbincang-bincang saat tahun baru. Ini adalah satu tradisi orang Batak. Umumnya dikerjakan waktu kumpul keluarga besar. Sama-sama ceritakan berkaitan refleksi 1 tahun lalu, sama-sama memohon maaf selanjutnya memiliki rencana apakah yang mau dijangkau pada tahun mendatang. Umumnya diawali pada orang tua baru pada anak yang sangat kecil.
6. Tak Bisa Menikah Satu Marga
Buat orang Batak, terlarang untuk menikah yang satu marga dengannya atau juga tidak satu marga tapi tetap saudara dalam sejarah . Maka, dalam tradisi Batak sejumlah marga masih dipandang sebagai satu riwayat hingga dipandang seperti saudara menjadi tak bisa menikah. Karena itu, dalam tiap-tiap perjumpaan terus ditanya marga apa agar tak boleh kekadung cinta eh terlarang sebab marga.
7. Mangulosi
Ulos ialah kain tradisionil dari Batak, persis seperti batik dari Jawa dan kain tenun NTT. Ada beraneka ragam macam ulos, seluruhnya terkait dengan manfaat penggunaannya. Tiap-tiap upacara, baik itu pernikahan, kematian, miliki pemanfaatan kain ulos yang tidak sama juga. Bahkan juga sering memperlihatkan strata satu orang dalam kondisi sosial. Ulos bukan sebatas kain tenun unik Batak, tapi juga jadi ikon kebiasaan dan sisi dari sesuatu acara religius.
Mangulosi adalah proses mengalungkan kain tenun ulos ke bahu orang yang lain berarti memberi pelindungan dari seluruh masalah. Perlu Anda kenali juga jika kain ulos ada beberapa macam perumpamaannya, ulos ragi hotang yang kebanyakan jadi hadiah untuk pengantin atau ulos bolean sunting yang dipakai dalam acara kematian.
8. Rancangan Rumah Batak
Rumah Batak mempunyai prinsip yang unik dan punya kandungan arti yang tersurat berbentuk bangunannya. Ide rumah pentas dengan pintu masuk yang lebih rendah yang berarti sebagai tamu sepatutnya menjunjung tuan-rumah serta meng ikuti ketentuan yang terdapat dalam rumah itu.
9. Cicak serta Orang Batak
Cicak jadi gambar untuk orang Batak. Seperti cicak yang terdapat dimana saja, dimulai dengan rumah sama ukuran kecil, tengah, besar, di perkampungan ataupun perkotaan demikian sebaiknya orang Batak dapat menyesuaikan dimana saja ia ada. Serta bukan sekedar menyesuaikan namun juga bertahan hidup sekuat apa pun persoalan yang di hadapinya.
10. Mempunyai Marga
Buat orang Batak, marga sangat perlu dikarenakan sebagai riwayat atau generasi satu orang. Buat mengenalnya suku batak memanfaatkan tarombo atau sejarah garis turunan maka bisa dijumpai asal satu orang komplet dengan asal trah orang itu sampai pada sang Raja Batak. Suku batak terbagi dalam 6 sub suku atau puak diantaranya Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Tiap-tiap puak ini miliki ciri-khas nama marga masing-masing jadi tandanya ada tali persaudaraan. Sedangkan, jumlah marga suku Batak sekarang ini diduga sampai 500. Perumpamaannya ialah marga Aritonang, Aruan, Sembiring, Purba, Ginting, Damanik, Tondang, Lingga, dan ada banyak yang lain.
Falsafah Hidup Orang Batak
Orang Batak dikenali selaku perantau yang kuat. Mereka punyai 3 falsafah hidup salah satunya hamoraon (kekayaan), hasangapon (kehormatan di status sosial), dan hagabeon (berketurunan sukses). Manfaat sampai falsafah hidup itu banyak orang-tua Batak memajukan beberapa anaknya agar dapat raih pendidikan tinggi. Kebanyakan jika salah satunya anak pada suatu keluarga sukses atau sukses, mereka tak kan malas menolong saudara-saudaranya buat memperoleh pendidikan lebih bagus seperti dianya.